Gunung Palung Orangutan Conservation Program
Minggu (8/11/2020) kemarin, saya sangat beruntung karena berjumpa dengan satu individu kelempiau yang masih muda (Hylobates albibarbis) mengunjungi Hutan mini di Bentangor. Seperti diketahui, kelempiau muda itu sedang mencari makan berupa pucuk muda kenari (Canarium) dan rotan tikus (Flagellaria indica).
Bentangor sendiri adalah singkatan dari Belajar Tentang Hutan dan Orangutan. Nama Bentangor juga merupakan nama lain dari kantor Yayasan Palung yang ada di Desa Pampang Harapan (Bentangor Pampang Center) yang menjadi pusat pendidikan lingkungan/ tempat untuk belajar tentang satwa dilindungi, hutan dan lingkungan.
Seperti diketahui, kelempiau umumnya hidup berkelompok (kelompok kecil) sebagai cara menghindari predatornya di alam liar. Akan tetapi, tampaknya kelempiau muda ini terpisah dari kelompoknya, dan mencari makan sendirian.
Kelempiau adalah hewan yang aktif di siang hari (Diurnal) jadi hewan ini mencari makanannya disaat siang dan kelempiau sangat berperan penting dalam proses penyebar biji dihutan (penyemai hutan), karena kelempiau hewan yang sangat cepat pergerakannya dan jauh jelajahnya.
Berdasarkan data IUCN Red List menyebutkan kelempiau (Hylobates albibarbis) termasuk primata yang terancam punah (endangered), jadi peran masyarakat sangat penting demi kelestarian keanekaragaman hayati terutama satwa dilindungi dengan melakukan hal-hal kecil seperti edukasi lingkungan secara aktif dan semoga primata ini masih tetap kita jumpai dimasa yang akan datang.
Dengan berkunjungnya kelempiau ini menjadi tanda, hutan mini di Bentangor masih baik. Berharap hutan dan kelempiau bisa lestari hingga ke anak cucu kita.
Penulis : Sidiq Nurhasan – Relawan Bentangor untuk Konservasi (REBONK)
Editor : Pit-YP