Gunung Palung Orangutan Conservation Program
Selama kegiatan berlangsung, peserta terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan workshop guru yang diadakan oleh Yayasan Palung di SDN 12 Delta Pawan, Kecamatan Delta Pawan, Ketapang, pada Rabu-Kamis (8-9/9/2021) kemarin.
Manager Pendidikan Lingkungan Yayasan Palung, Dwi Yandhi Febriyanti, mengatakan, Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru dalam pembelajaran pendidikan lingkungan yang berbasis pada potensi lokal.
Pada hari pertama kegiatan, Rabu (8/9/2021) kegiatan diawali dengan acara pembukaan yang dibuka langsung oleh Korwilcam Delta Pawan, Syahrifudin yang didampingi oleh kepala sekolah SDN 12 Delta Pawan, Sunli.
Dalam kata sambutannya, kepala SDN 12 mengatakan, tahun ini merupakan tahun kedua Yayasan Palung memberikan pelatihan guru di Sekolahnya. Lebih lanjut menurutnya, kegiatan ini sangat baik sekali bagi guru-guru yang ada di sekolahnya, ia pun sembari berharap semoga dengan adanya pelatihan ini para guru juga bisa mentransfernya kepada siswa-siswi di sekolahnya untuk selalu peduli dengan lingkungan hidup yang kiranya boleh dipraktekan juga di lingkup terkecil seperti di rumah dan di sekolah.
Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan materi tentang Konservasi Flora dan Fauna Indonesia yang disampaikan oleh Dwi Yandhi Febriyanti.
Pada materi tentang konservasi Flora dan Fauna Indonesia menjelaskan sekaligus mengajak peserta workshop untuk mengenal flora dan fauna yang dilindungi di Indonesia. Selain itu, Yandhi sapaan akrabnya mengajak guru-guru untuk berperilaku yang mengacu kepada konservasi. Yandhi juga mengenalkan flora dan fauna yang masuk dalam status konservasi. Kita boleh memanfaatkan tetapi biarkan tetap lestari (memanfaatkan sumber daya alam secara lestari dan bijaksana), kata Yandhi.
Selanjutnya, materi kedua dalam kegiatan itu dilanjutkan dengan materi tentang Praktek Keanekaragaman Hayati yang disampaikan oleh Haning Pertiwi. Tak hanya materi, tetapi juga melakukan praktek pengenalan keanekaragaman hayati yang ada di sekitar sekolah. Peserta satu persatu melakukan pengamatan di lingkungan sekolah dengan dibagi menjadi 5 kelompok. Beberapa peserta menemukan beberapa keanekaragaman hayati di sekitar sekolah seperti ragam jenis bunga dan tanaman obat-obatan (toga).
Pada hari kedua, Kamis (9/9/2021) kegiatan workshop guru dilajutkan dengan materi tentang Gaya Hidup Ramah Lingkungan yang dibawakan oleh Riduwan dari Yayasan Palung. Pada meteri yang disampaikan, Riduwan mengajak guru-guru untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan seperti hemat energi, peduli terhadap sampah dan diet kantong plastik.
Pada materi terakhir, peserta diajak untuk Membuat PSB (Photosintesis Bacteria) yang merupakan cara membuat pupuk organik yang disampaikan oleh Simon Tampubolon. Peserta diajak untuk praktek membuat pupuk organik dengan bahan utama seperti telur, micin/msg dan air putih yang dicampurkan menjadi satu.
PSB merupakan bakteri yang mampu melakukan fotosintesis sendiri, dapat mengubah bahan organik menjadi asam amino/bioaktif dengan dengan bantuan sinar matahari.
Cara Membuat PSB :
Manfaat PSB untuk Tanaman :
Adapun sebagai peserta dalam workshop adalah 32 guru dari SDN 12 Delta Pawan, Kecamatan Delta Pawan, Ketapang.
Kita sedang menghadapi menurunnya daya dukung lingkungan hidup dan perubahan iklim beserta akibat dan dampaknya. Dimana hal itu terjadi dikarenakan berkurangnya luasan hutan, tercemarnya perairan baik laut maupun sungai, sampah makin mengerikan, kepunahan spesies, dan lain-lain, kata Yandhi.
Lebih lanjut Yandi menambahkan, “Bumi perlu pemulihan yang radikal, baik oleh manusia yang mendiaminya maupun oleh dirinya sendiri. Namun manusia sangat berperan besar, karena dua sisi peran yang dimilikinya yaitu sebagai penjaga atau perusak. Pendidikan dalam bentuk apapun termasuklah pendidikan lingkungan amat berperan dalam pembentukan cara berpikir dan perilaku manusia baik terhadap sesama manusia, mahluk hidup lainnya maupun dengan alam.
Foto-foto kegiatan workshop guru di SDN 12 Delta Pawan Ketapang
Ada 4 pilar belajar yaitu belajar untuk mengetahui (learning to know), belajar untuk melakukan (learning to do), belajar untuk bertoleransi (learning to live together), dan belajar untuk menjadi/terus berubah (learning to be). Hal tersebut seperti tahapan hasil belajar, menurut Mezirow (1978) Hasil Pembelajaran adalah knowledge (pengetahuan), attitude (perilaku), skills (keterampilan), dan behaviour (tindakan sehari-hari/kebiasaan bertindak). Bagaimana mewujudkan pendidikan yang dapat memberikan hasil pembelajaran yang demikian? Jawabannya bisa jadi tidak hanya satu, tetapi sudah pasti salah satunya itu adalah peningkatan kapasitas terus menerus seluruh warga belajar dalam hal pendidikan formal, yaitu guru dan siswa,” jelasnya.
Semua rangkaian kegiatan Workshop guru yang diadakan selama dua hari tersebut berjalan sesuai rencana dan mendapat sambutan baik dari para peserta yang hadir.
Sebelumnya tulisan ini dimuat di Pontianak Post : https://pontianakpost.co.id/ajak-guru-peduli-lingkungan-berbasis-potensi-lokal
Dimuat juga di : https://ruai.tv/ketapang/32-guru-di-delta-pawan-tambah-pengetahuan-lingkungan/
Petrus Kanisius-Yayasan Palung