Mengapa Kita Perlu Melakukan Konservasi

Keterangan Foto : Tipe habitat hutan dataran rendah Aluvial, dimana terdapat banyak ditumbuhi tumbuhan Dipterocarpaceae di Taman Nasional Gunung Palung. (Foto : Wahyu Susanto, Yayasan Palung/GPOCP).

Saat ini sebagian besar masyarakat dunia menggaungkan tentang apa yang disebut dengan konservasi. Apa itu konservasi dan mengapa kita perlu melakukan konservasi?

Secara umum konservasi merupakan pelestarian, perlindungan dan pemanfaatan terhadap sumber daya alam yang berkelanjutan serta lestari.

Sebuah pertanyaan mengapa kita perlu melakukan konservasi? Satu jawaban yang pasti karena Sumber Daya Alam (SDA) kita saat ini menjadi sangat penting untuk diperhatikan dengan tindakan pelestarian, perlindungan dan dengan pemanfaatan secara bijaksana.

Beberapa alasan mengapa kita perlu melakukan konservasi diantaranya adalah;

Pertama, keadaan lingkungan kita saat ini menjadi penentu. Dengan kata lain apabila kita melakukan konservasi berarti ada harapan keharmonisan kita bersama flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) boleh berlanjut hingga nanti. Tentu kita masih ingat keberlanjutan dari nafas hidup tumbuhan dan satwa menjadi sangat penting untuk terus dilakukan. Mengingat, beberapa alasan pula semua makhluk, tidak terkecuali manusia saat ini memerlukan tangan-tangan yang peduli jika semua boleh harmoni dan lestari.

Kedua, Hewan yang mendiami hutan memerlukan ruang untuk berkembang biak. Ruang berarti hutan yang masih baik. Semisal, orangutan memerlukan kurang lebih 1 kilometer daya jelajah hariannya. Bagaimana jika ruang berupa hutan itu semakin sedikit? Jawabannya sedapat mungkin hutan masih boleh tersisa dan tersedia, dengan demikian orangutan masih bisa berkembang biak dan berlanjut dengan syarat ada ada asa untuk melakukan reboisasi atau menjaga hutan yang masih ada.

Ketiga, konservasi setidaknya menjadi sebuah harapan bagi kita semua agar tumbuhan dan hewan (satwa) boleh berlanjut hingga nanti. Kita manusia butuh hutan walau sebetulnya hutan tidak butuh kita.  

Tetapi jika kita butuh hutan maka kita berhak untuk menjaga, merawat, melestarikannya.

Selanjutnya, hutan sebagai ibu dari kita karena ia memilihara dan menjaga kita. Sebagai ibu, hutan sudah selayaknya juga kita jaga dan rawat. Sebab, hutan tanpa pamrih memberi kita manfaat yang tidak terhingga sepanjang waktu.

Dengan demikian pula, hutan yang kita jaga dan lestarikan adalah nafas hidup bagi semua. Apabila luasan tutupan hutan terjaga maka semua nafas hidup termasuk kita manusia dan hutan bisa terus berlanjut. Tidak hanya itu, jika semua terjaga maka akan tercipta keharmonisan antara kita dan alam semesta.

Berharap antara kita dan konservasi tidak hanya selogan semata, tapi tindakan nyata yang mampu menjadi contoh bagi siapa saja dengan memulai hal-hal kecil dari diri kita masing-masing pula lingkungan yang terkecil misalnya menanam, menjaga, memilihara tanaman di lingkungan rumah tangga kita.

Bukankah, apabila kita menjaga alam lingkungan kita maka ia (alam lingkungan) pun akan terus menjadi sahabat dan memberi kita dengan tanpa paksa. Semoga saja kita boleh kiranya mulai saat ini dengan tanpa terpaksa (tulus) menanam, menjaga dan merawat yang tersisa.

Tulisan ini juga dimuat di Kompasiana : https://www.kompasiana.com/pit_kanisius/611244c401019020ec5a6ff3/kita-dan-konservasi

Petrus Kanisius

(Yayasan Palung)

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: