Gunung Palung Orangutan Conservation Program
Yayasan Jejak Pulang (Four Paws) bekerjasama dengan Balitek KSDA Samboja mengadakan kegiatan Kolokium yang juga mengundang Yayasan Palung. Kegiatan ini dilaksanakan di Balitek KSDA Samboja, Kalimantan Timur dari tanggal 18-20 Januari 2020, kemarin.
Adapun tema dari Kolokium ini adalah “Pengembangan Kompetensi Pakan Orangutan dalam Rehabilitasi Orangutan”.
Materi yang disampaikan diantaranya; Pertama, Pengembangan kompetensi pakan dalam rehabilitasi orangutan oleh Yayasan Jejak Pulang. Selanjutnya, Ukuran ketersediaan makanan di sekolah hutan KHDTK oleh Balitek KSDA Samboja. Ada pula materi tentang Ekologi pohon pakan orangutan liar di Gunung Palung dan cara mengidentifikasi jenis pakan orangutan oleh Yayasan Palung.
Adapun tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kerja sama antar lembaga terkait konservasi orangutan. Selain itu, tujuan utama dari kegiatan ini adalah sharing tentang ekologi pohon pakan Orangutan liar di Gunung Palung, Mengetahui jenis dan bagian apa saja yang di makan Orangutan liar dan mengetahui bagaimana perilaku Orangutan liar.
Pada kesempatan tersebut, Ella Brown, Manager Stasiun Riset Cabang Panti Yayasan Palung (GPOCP) menyampaikan materi tentang Ekologi Pohon Pakan Orangutan liar di gunung Palung. Sedangkan Andre Ronaldo, botanis dari Yayasan Palung (GPOCP) menyampaikan materi tentang Identifikasi Jenis Pohon Pakan Orangutan di Gunung Palung.
Ella sapaan akrabnya mengatakan, “Pada saat musim berbuah (Masting) Orangutan di Gunung Palung lebih suka mengkonsumsi buah bahkan hampir 90 % mereka mengkonsumsi buah, sementara jika musim buah berakhir Orangutan akan mencari alternatif makanan lain seperti daun muda, kulit pohon dan rayap”
Ella menambahkan “Orangutan Liar di Gunung Palung juga lebih senang hidup pada habitat rawa gambut karena disana jenis tumbuhan lebih bervariasi untuk mencukupi kebutuhan makan Orangutan”
Kemudian, Andre Ronaldo juga mengatakan, “Orangutan merupakan hewan frugivora, makanan utamanya merupakan buah, makanan lain hanya selingan saja. Orangutan sangat menyukai buah yang bertekstur lembut, namun sama seperti manusia, setiap individu Orangutan punya selera makan yang berbeda-beda, jadi tidak bisa di simpulkan Orangutan satu dan yang lain punya makanan favorit dari jenis yang sama”.
“Beberapa makanan yang umum disukai oleh Orangutan diantaranya adalah Nangka hutan (Artocarpus fulvicortex), kayu ara (Ficus dubia), Teratung (Durio oxcleyanus), Jantak (Willugbheia angustifolia), Punak (Tetramerista glabra), Jambu-jambuan (Syzygium spp), Belimbing darah (Baccaurea angulata), Mempisang (Maasia sumatrana), Kayu batu (Irvingia malayana), Rengas (Melanochyla fulvinervis), Daun emas (Fordia splendidissima), Nyatoh (Madhuca kingiana), Keruing (Dipterocarpus sublamellatus) dan masih banyak yang lainnya. Buah-buahan tersebut sangat penting untuk memenuhi kebutuhan Orangutan dalam pertumbuhan dan perkembangbiakannya”, jelas Andre.
Sementara itu, Dr. Signe Preuschoft, selaku Direktur Yayasan Jejak Pulang, mengatakan, “Kami bukan ahli ekologi dan botani, kami hanya ahli perilaku Orangutan, kami melakukan rehabilitasi saja, maka kami sangat perlu sharing dengan teman-teman Yayasan Palung agar rehabilitasi Orangutan kami bisa berhasil”.
Tidak hanya itu, selain Kolokium, adapula kegiatan simulasi identifikasi jenis pohon dan phenology yang dilakukan di KHDTK Samboja, kemudian kunjungan ke Herbarium Wanariset Samboja.
Dari kegiatan ini Yayasan Jejak Pulang berharap bisa belajar dari Riset yang dilakukan oleh Yayasan Palung terhadap Orangutan liar sebagai acuan pengembangan pengelolaan Rehabilitasi Orangutan yang mereka lakukan.
Penulis : Andre Ronaldo-Yayasan Palung
Editor : Pit-YP