Gunung Palung Orangutan Conservation Program
Panggung boneka (puppet show) Mengenalkan satwa di Sekolah bagi anak-anak usia dini. Foto dok. Yayasan Palung
Sejak tahun 2003 Silam, Yayasan Palung telah melakukan kampanye (mengenalkan satwa) melalui media panggung boneka (puppet show). Ragam satwa seperti orangutan, bekantan, kelasi dan kelempiau sebagai satwa dilindungi acapkali dilakukan ketika berkegiatan seperti ekspedisi lingkungan ke kampung-kampung.
Cerita orangutan, kelempiau, kelasi dan juga enggang tidak lupa dituturkan melalui panggung boneka. Panggung boneka biasanya bisa dimainkan oleh 1 hingga 6 orang. Tergantung berapa banyak boneka tangan yang tersedia.
Becerita tentang orangutan dengan media boneka atau puppet show di TK St Theresia Ketapang. Foto dok. YP.
Di Yayasan Palung, Tim Pendidikan Lingkungan (PL) yang selalu memainkan boneka melakukan puppet show. Sebagai panduan bercerita jika ceritanya panjang biasanya menggunakan skrip. Ragam cerita seperti hutan, buah-buah hutan sebagai salah satu hal yang tidak terpisahkan bagi satwa ketika mereka hidup dan makan di hutan.
Bertutur tentang satwa dan hutan dengan menggunakan media boneka (puppet show) di Sekolah Dasar. Foto dok. YP.
Melalui puppet show juga bertujuan untuk mengenalkan satwa kepada anak-anak pada usia dini. Dengan kata lain, panggung boneka seperti yang Yayasan Palung lakukan diperuntukan bagi anak-anak usia dini (anak TK dan SD).
Sebagai pemain utama Puppet show, sebagai pemain yang pasih memainkan, menggerakan dan bertutur/bercerita boneka adalah Ranti Naruri.
Semoga dengan media boneka, anak-anak bisa mengenal satwa-satwa dilindungi sejak dini dan mudah-mudahan ada tumbuh rasa untuk melindungi dan mencintai satwa dilingi di habitat hidupnya (hutan). Selamat hari pertunjukan/ panggung boneka (puppet show) sedunia 2016. (Pit-YP).