Gunung Palung Orangutan Conservation Program
Saat ini, nasib hidup dari satwa, terlebih yang dilindungi dan sangat terancam punah memerlukan kepedulian bersama dari kita semua.
Tidak bisa disangkal beragam jenis satwa dilindungi dan sangat terancam punah memiliki satu kesatuan yang tak terpisahkan satu sama lainnya.
Seperti misalnya, di Kalimanan ada fauna karismatik yaitu orangutan, kelempiau dan rangkong (burung enggang) memiliki peranan yang sangat besar bagi lingkungan sekitarnya, satu diantaranya karena mereka adalah petani hutan.
Tidak hanya orangutan sebetulnya sebagai satwa yang dilindungi, tetapi ada pula satwa-sawa lainnya seperti gajah, harimau, dan badak yang memiliki peranan besar bagi lingkungan hidup dan makhluk lainnya pula.
Hutan, tanah dan air sejatinya memberi arti harmoni dan nafas hidup yang harus seirama tentang kehidupan. Hutan perlu ragam satwa yang dilindungi dan terancam punah agar bisa terus berdiri kokoh.
Tanda nyata ini terjadi ketika satwa nasibnya kini semakin sulit untuk bertahan hidup. Orang bilang, hutan tak lagi ramah. Sesungghnya manusialah yang tidak ramah dengan alam. Satwa semakin terusir dari rimba raya tak bertuan yang kini nasibnya pun semakin terampas. Demikian juga bencana yang tak jarang mendera berupa banjir dan lain sebagainya.
Satwa dilindungi memiliki hak yang sama sebagai makhluk ciptaan Ilahi untuk dihargai haknya sebagai makhluk hidup yang memiliki fungsi tak sedikit bagi lingkungan dan makhluk lainnya sebagai rantai makanan yang jangan sampai salah satunya putus atau hilang.
Bila satu diantaranya hilang maka akan ada yang akan dikorbankan. Singkatnya, satwa yang terancam punah dan satwa dilindungi begitu penting sebagai penyeimbang ekosistem yang ada.
Foto : Erik Sulidra
Penulis : Petrus Kanisius
(Yayasan Palung)