Gunung Palung Orangutan Conservation Program
Setidaknya ada tiga kegiatan yang dilakukan oleh Yayasan Palung diantaranya pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) binaan yang dilakukan pada (12/3/2021) di Gedung Serba Guna Padu Banjar, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara.
Tiga kegiatan yang dilakukan tersebut antara lain adalah Pelatihan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) dan Pembuatan pupuk organik padat dan cair, serta teknik memperbanyak herbisida (racun rumput), kata Robi Kasianus, selaku Asisten field Officer Program Hutan Desa Yayasan Palung.
Serangkaian kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang PLTB dan pembuatan pupuk organik, kata Robi.
Dalam kegiatan ini Yayasan Palung bekerjasama dengan DAOPS Manggala Agni Kalimantan X / Ketapang, Skeretaris Desa, LPHD dan Masyarakat Peduli Api (MPA) dari Desa Padu Banjar dan Pulau Kumbang.
Pada pelatihan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB), sebagai pelatih adalah M. Nasir dari Manggala Agni. Sedangkan sebagai pemateri untuk pelatihan pembuatan pupuk organik adalah Asbandi dari Yayasan Palung.
Pelatihan PLTB terlebih dahulu dilakukan dengan pemaparan materi dan diskusi yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para peserta. Adapun materi yang disampaikan yaitu tentang kebakaran, pencegahan kebakaran, dan proses Pemukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB).
Foto-foto kegiatan:
Dalam kegiatan ini, Manggala Agni Daops Ketapang memperkenalkan produk asap cair atau cuka kayu untuk pembukaan lahan tanpa bakar. Asap cair merupakan cairan organik yang dihasilkan dari proses kondensasi asap pembakaran biomassa seperti potongan kayu. Alat yang digunakan dalam pelatihan PLTB adalah alat pembuatan cuka kayu. Proses pembuatan cuka kayu dalam pelatihan PLTB yang disampaikan kepada peserta meliputi: Penebasan lahan, pengumpulan hasil tebasan (potongan kayu), Memasukkan potongan kayu ke dalam alat pembuatan cuka kayu, Melakukan pembakaran dan Melakukan penyulingan dari asap hasil pembakaran, tutur Robi.
Kegiatan selanjutnya adalah materi dan pembuatan pupuk organik yang disampaikan Asbandi. Kegiatan diawali dengan pemaparan sedikit materi. Selanjutnya dilakukan kegiatan pembuatan pupuk menggunakan alat dan bahan yang telah disediakan. Alat yang digunakan berupa cangkul, terpal dan parang. Sedangkan bahan yang diperlukan yaitu kotoran sapi, arang sekam, bongkol pisang, rumput kering, rumput basah, gula, EM4, dan rebung.
Proses pembuatan pupuk dilakukan dengan cara mencampur seluruh bahan yang ada. Setelah 7 minggu, bahan organik yang dicampur tadi dapat digunakan sebagai pupuk.
Selanjutnya, juga Asbandi sebagai pemateri mengajak para peserta pelatihan yang hadir untuk membuat pupuk organik cair / Mikroorganisme Lokal (MOL).
Proses pembuatan MOL tersebut dilakukan dengan memanfaatkan bahan berupa gula pasir dan batang pisang. Batang pisang dipotong hingga menjadi bagian kecil, selanjutnya potongan batang pisang dan gula pasir dengan perbandingan 50:50 dimasukan ke dalam wadah tertutup (toples). setelah 2 minggu kemudian, MOL siap digunakan.
Adapun Peserta yang hadir berjumlah 27 orang yang terdiri dari; Manggala Agni : 3 orang (1 orang sebagai pemateri), dari Pemerintah Desa Padu Banjar: 1 (SekDes), dari Desa Padu Banjar: 14 orang dan dari Desa Pulau Kumbang: 9 orang.
Di akhir kegiatan pelatihan, DAOPS Manggala Agni Kalimantan X / Ketapang menyerahkan satu unit alat pembuat asap cair kepada Edi Rahman selaku Direktur konservasi Yayasan Palung. Selanjutnya alat tersebut diserahkan kepada LPHD Padu Banjar agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Tulisan ini dimuat di : https://kumparan.com/petrus-kanisius/adakan-pelatihan-dan-peningkatan-kapasitas-untuk-lphd-binaan-yayasan-palung-1xhXaHw1wws
Petrus Kanisius-Yayasan Palung