Alys Granados (manager peneliti) dan Yogi Saputra (asisten peneliti) saat menyampaikan sosialisasi program penelitian di Stasiun Penelitian Cabang Panti (SPCP), Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) ke sekolah-sekolah di dua kabupaten; Ketapang dan Kayong Utara. Foto dok : Yayasan Palung
Peneliti Sosialisasikan Program Penelitian di Stasiun Penelitian Cabang Panti (SPCP), Taman Nasional Gunung Palung (TNGP), Kepada Beberapa Sekolah yang Ada di Kabupaten Kayong Utara dan Ketapang, ini disampaikan selama 3 hari ( 6-8 November 2018), awal bulan kemarin.
Alys Granados, selaku manager penelitian dan Yogi Saputra, asisten penelitian berkesempatan untuk menyampaikan sosialisasi terkait penelitian yang mereka lakukan di Stasiun Penelitian Cabang Panti (SPCP). Mereka (peneliti) didampingi oleh manager dari Tim Pendidikan Lingkungan dan media kampanye, Mariamah Achmad bersama staf pendidikan lingkungan Yayasan Palung, Simon Tampubolon dan Wawan Anggriyandi.
Saat Peneliti menyampaikan sosialisasi program penelitian di SMAN 1 MHU, Ketapang. Foto dok : Yayasan Palung
Pada kesempatan lecture (sosialisasi program) tersebut, peneliti menyampaikan beberapa hal, antara lain terkait pekerjaan/penelitian yang mereka lakukan di Stasiun Penelitian Cabang Panti (SPCP), Gunung Palung kepada siswa siswi di tiga (3) sekolah seperti di SMAN 3 Simpang Hilir, Kayong Utara, di SMAN 1 Simpang Matan Hilir Utara, Ketapang dan di SMAN 3 Sukadana, Kayong Utara.
Dalam sosialisasi, peneliti menyampaikan terkait penelitian yang mereka lakukan diantaranya;
Mereka (peneliti) menceritakan tentang Stasiun Penelitian Cabang Panti (SPCP) di Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) yang menjadi tempat penelitian bagi para peneliti dalam negeri (para mahasiswa-mahasiwi atau pun dosen) dan peneliti dari luar negeri yang sudah ada selama 30 tahun lebih.
Peneliti menjelaskan apa-apa saja yang mereka lakukan terkait penelitian, misalnya peneliti dan asisten mengikuti orangutan dari bangun tidur hingga orangutan tidur lagi secara rutin setiap harinya.
Para peneliti juga menjelaskan terkait ijin penelitian, mereka merupakan peneliti sah karena berasal dari perguruan tinggi dari luar negeri atau pun dari dalam negeri yang telah mendapat ijin untuk masuk kawasan dan meneliti di Stasiun Penelitian Cabang Panti (SPCP), Taman Nasional Gunung Palung (TNGP).
Mereka (peneliti) menyampaikan siapa-siapa saja yang pernah meneliti di Gunung Palung, seperti misalnya Cheryl Knott dan Tim Gordon Laman, Andy Marshall pernah meneliti di Stasiun Penelitian Cabang Panti, hingga saat ini.
Peneliti menjelaskan sekaligus menjawab pertanyaan, mengapa penelitian orangutan dilakukan secara terus menerus. Jawabannya adalah Karena manfaat dan fungsi orangutan sangat besar bagi keberlanjutan makhluk hidup karena orangutan merupakan si petani hutan.
Penelitian terhadap orangutan merupakan salah satu cara bagi para ilmuan (peneliti) untuk mengetahui (mempelajari) perilaku dan kebiasaan orangutan seperti misalnya orangutan membuat sarang setiap harinya, DNA Orangutan mendekati manusia (96,4 % DNA orangutan sama dengan manusia).
Peneliti juga menggunakan teknik ketika mereka melakukan, mengenal, pendekatan kepada dalam meneliti orangutan dan saat penelitian mereka (peneliti) menggunakan teknologi misalnya Ipad untuk menggantikan kertas yang rentan basah saat hujan.
Mengapa peneliti sangat penting untuk menyampaikannya kepada peserta para siswa-siswi di sekolah karena bisa menjadi ilmu pengetahuan bagi siswa-siswi di sekolah agar mereka bisa memahami mengapa orangutan menjadi sangat penting untuk diteliti.
Berfoto bersama setelah kegiatan sosialisasiĀ selesai di SMAN 3 Simpang Hilir, Kayong Utara. Foto dok : Yayasan Palung
Pada kesempatan pertama sosialisasi (6/11/2018) di SMAN 3 Simpang Hilir, Kayong Utara, dihadiri sekitar 48 orang siswa-siswi dari sekolah tersebut. Sedangkan di SMAN 1 Simpang Matan Hilir Utara, Ketapang dihadiri 50 orang siswa-siswi dan di SMAN 3 Sukadana, dihadiri 40 orang siswa-siswi.
Kegiatan tersebut berjalan sesuai rencana dan mendapat sambutan baik dari pihak sekolah.