Bertutur Tentang Satwa Dilindung dengan Media Boneka (Puppet Show) kepada Anak Sekolah

IMG_20181018_082807
Saat bercerita/bertutur dengan media boneka (Puppet Show) bercerita tentang satwa dilindungi kepada anak-anak di sekolah-sekolah. Foto dok : Yayasan Palung
Kamis (18/10) pagi, Yayasan Palung berkesempatan untuk bertutur kepada anak sekolah tentang satwa dilindungi di SDN 13 Sukabangun, Ketapang, Kalbar. Setelah Rabu(17/10) kemarin, kami juga bertutur di SDN 04 Delta Pawan, Ketapang.
Bertutur dengan media boneka tentang satwa dilindungi sebagai satu cara dari banyak cara yang bisa dilakukan saat ini kepada anak usia dini. Alasannya mereka dapat dengan mudah menerima informasi dari edukasi yang disampaikan dengan cara bertutur. Selain juga, sebagai salah satu  cara kami untuk melakukan pendidikan lingkungan dan penyadartahuan kepada anak usia dini.
Pada kempatan tersebut, kami bertutur  tentang kehidupan satwa dilindungi dialam liar. Mereka (satwa) juga memiliki peranan penting bagi makhluk hidup lainnya untuk terus berlanjut hingga nanti.
Ada pun tokoh-tokoh yg diceritakan dalam cerita tersebut antara lain satwa dilindungi dan terancam punah seperti orangutan, burung enggang/rangkong, kelempiau, selain itu ada bekantan yg tidak hanya dilindungi dan terancam punah tetapi juga satwa yang dikenal dengan sebutan si hidung mancung tersebut merupakan satwa khas (endemik) Kalimantan.
Pada cerita disebutkan satwa seperti orangutan dan enggang adalah petani hutan karena mereka sebagai prnyebar biji-bijian yg nantinya akan tumbuh menjadi tunas pohon-pohon baru (hutan) yang juga memiliki banyak manfaatnya bagi mahkluk hidup lainnya, sebagai contoh, adanya hutan adanya kehidupan, adanya hutan dapat memberi manfaat berupa nafas dan penyedia/penampung air serta penangkal terjadinya bencana seperti banjir dan tanah longsor.
Selain juga kami juga bertutur/bercerita bahwa satwa tidak boleh dipelihara dan kontak langsung seperti halnya orangutan karena bisa saja menyebarkan penyakit dan yang terpenting, satwa dilindungi diatur oleh undang-undang dan jika melanggar bisa terkena sanksi berupa denda atau pun hukuman penjara.
Terlihat, antusias dan semangat dari siswa-siswi kelas 4 yang mengikuti kegiatan tersebut.
Pada kesempatan tersebut, penutur yang bercerita dari Yayasan Palung adalah Haning Pertiwi, Petrus Kanisius, dan 4 siswa-siswi magang : Eti, Neneng dan Dewi  dari SMKN 1 Sukadana dan Iin dari SMKN 1 Ketapang.
Berharap dengan adanya puppet show tentang satwa dilindungi ini, siswa-siswi ada informasi dan pengetahuan baru. Selain itu, semoga saja ada tumbuh kecintaan mereka untuk menjaga dan melindungi satwa-satwa dilindungi dengan cara-cara sederhana.
(Petrus Kanisius – Yayasan Palung).

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: