Gunung Palung Orangutan Conservation Program
Tidak terasa perkulihan pada semester dua di Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura (UNTAN) telah saya lalui, ketika liburan semester genap berlangsung sebagai salah seorang penerima BOCS (Bornean Orangutan Caring Scholarship) atau Beasiswa Peduli Orangutan Kalimantan saya berkewajiban untuk magang. Seperti penerima-penerima BOCS sebelumnya, waktu dan tempat magang bagi penerima BOCS baru telah ditentukah dari pihak Yayasan Palung.
Hanya ada dua tempat lokasi magang, yaitu Kantor Yayasan Palung Ketapang dan Kantor Yayasan Palung (Bentangor). Untuk magang kali ini saya ditempatkan di Kantor Yayasan Palung (Bentangor) Kabupaten Kayong Utara.
Selama lebih dari tiga minggu magang (di bulan Agustus 2018), banyak pengalaman dan keseruan yang saya dapatkan. Saya telah melakukan berbagai kegiatan baik mengikuti program Sustainable Livelihoods (SL) atau program pemberdayaan dan pendampingan terhadap masyarakat, dan program Pendidikan Lingkungan (PL).
Pada minggu pertama, kegiatan saya awali dengan mengikuti acara Kayong Expo 2018 atau pameran di Pantai Pulau Datok. Kegiatan tersebut berlangsung selama lima hari. Yayasan Palung bekerja sama dengan Lembaga Pengolahan Hutan Desa (LPHD) membuka lapak produk Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dari pengrajin dan petani binaan Yayasan Palung. Sebagai tenaga magang, saya bertugas menjaga lapak dan menjelaskan kepada pengunjung yang saya ketahui tentang produk-produk hasil olahan HHBK. Aktifitas ini menjadi sangat menarik karena antusias warga lokal atau luar yang sangat berminat untuk membeli produk-produk yang dipamerkan, seperti: tikar, lekar, tas, madu, minyak kelapa, dan lain-lain.
Sedangkan di minggu kedua, saya terfokus pada Program SL. Kegiatan yang kami lakukan adalah Pemetaan Damplot di kebun durian petani Meteor Garden di Dusun Pampang, Desa Pampang Harapan, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, selama tiga hari. Seperti yang kita ketahui kebun para petani Meteor Garden berbatasan langsung dengan kawasan Taman Nasional Gunung Palung (TNGP).
Sebagai daerah yang rawan konflik pemangku kepentingan, jadi perlu adanya pengambilan data sebagai penanda kebun durian milik para petani Meteor Garden. Sebagai asisten tim survey, saya bertugas mengambil data titik koordinat tanaman durian. Adapula kegiatan membibitan cabai di rumah pembibitan kelompok petani Meteor Garden. Disini saya membantu petani selama proses pembibitan. Mulai dari menggemburkan tanah dan mencampurnya dengan kompos organic, mengisi polibag, hingga pembibitan.
Kemudian pada minggu ketiga, saya mengikuti kegiatan Pendidikan Lingkungan (PL) di SD 19 Sukadana. Dalam kegiatan ini Yayasan Palung mengajak siswa-siswi belajar lingkungan melalui Puppet Show dan Fieldtrip. Bersama satu orang Relawan Konservasi REBONK dan kedua teman saya dari BOCS, kami mempertunjukan Puppet Show (atau pertujukan boneka satwa) dihadapan 60 orang siswa-siswi dari kelas satu hingga kelas empat. Materi yang kami sampaikan berupa pengenalan satwa dan status keterancaman satwa yang dilindungi, reperti orangutan, bekantan, enggang, dan teringgiling. Pendidikan lingkungan melalui Puppet Show dengan menggunakan boneka satwa disampaikan agar materi dapat terserap dengan mudah dan menarik. Selanjutnya kami melanjutkan kegiatan belajar di alam di jalur fieldtrip Yayasan Palung Bentangor. Saya juga berkesempatan untuk menyampaikan materi tentang morfologi daun, Hasil Hutan Buakn Kayu (HHBK), dan pupuk kompos.
Penulis : Ilham Pratama, Mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura, Penerima Beasiswa BOCS