Gunung Palung Orangutan Conservation Program
Melalui Program Sustainable Livelihood (SL), Yayasan Palung berinisiatif untuk dampingi kelompok Tani di Desa Pampang Harapan, Kec. Sukadana, Kabupaten Kayong Utara. Meteor Garden, itulah nama kelompok tani tersebut. Kelompok tani tersebut terdiri dari 12 orang petani.
Mereka (petani-red) tetap bertani di lahan mereka masing-masing. Pembentukan kelompok tani Meteor Garden dilakukan oleh YP bersama dengan PPL (Penyuluh Pertanian) Desa Pampang pada Jumat (23/3/2018), bulan lalu di Kantor Yayasan Palung, Bentangor Pampang Center.
“Ahli pertanian adalah petani itu sendiri bukan pendamping, pembina, atau profesor pertanian”, ujar F. Wendi Tamariska, selaku Manager Program SL-YP.
Lebih lanjut, Wendi sapaan akrabnya sehari-hari mengatakan, “kita akan membangun kerjasama melalui demplot masing-masing dengan konsep agroforestri (tanaman campuran) agar kita bisa tetap membantu pertumbuhan hutan sembari bertani dan kita akan bersama-sama mengembangkan pertanian holtikultura kelompok tani kita ini”.
“Dengan harapan kedepan kita bisa berkontribusi dan menjadi contoh bagi petani lainnya di tingkat Kabupaten Kayong Utara”, ujarnya lagi.
Ibu Siti Hanipah ( PPL di Desa Pampang ) mengatakan, “saya mendampingi desa pampang dari tahun 2016. Awalnya saya berharap akan melanjutkan kelompok yang sudah ada, tapi begitu melihat komitmen petani yang di bentuk Yayasan Palung sudah menunjukkan kesungguhan dalam membangun petani yang berkomitmen, semoga apa yang di harapkan kelompok petani yang baru terbentuk ini dengan Yayasan Palung bisa terwujud.
Seperti dikeahui, 10 orang kelompok tani Meteor Garden bertani di lahan mereka sendiri. Mereka selalu gotong royong ketika mengolah lahan, menanam ataupun saat panen.
Seperti misalnya, mereka (para petani) menyiapkan lahan untuk di tanam dengan berbagai aneka tanaman utamanya tebu dan tanaman sisipannya sayur-sayuran serta tanaman pagarnya adalah tanaman buah-buahan.
No | Nama
|
Jabatan | Jenis Kelamin | Luas Lahan |
1 | Ishak | Ketua | L | 10 x 116 M² |
2 | Zakaria | Sekretaris | L | 22 x 116 M² |
3 | Yanto | Bendahara | L | 30 x 116 M² |
4 | Hermansyah | Anggota | L | 10 x 200 M² |
5 | Baharudin | Anggota | L | 10 x 116 M² |
6 | Jainal | Anggota | L | 10 x 116 M² |
7 | Idris | Anggota | L | 15 x 140 M² |
8 | Hasanah | Anggota | L | 65 x 50 M² |
9 | Dedi Kasino | Anggota | L | 15 x 80 M² |
10 | Aryadi | Anggota | L | 15 x 80 M² |
Hingga saat ini mereka sudah dua kali siklus masa panen. Salah satunya sayur terong, sekitar 200 kilogram sayur terong yang mereka jual kepada penampung sayur di Kabupaten Kayong Utara dan Ketapang.
Untuk mengurangi biaya besar mereka menggunakan pupuk kompos yang diolah oleh mereka sendiri di rumah kompos milik Yayasan Palung di Desa Pampang Harapan. Menurut pengakuan para petani, dengan menggunakan pupuk kompos, mereka bisa mengurangi biaya pengeluaran setiap bulannya untuk pupuk dan racun rumput, dengan biaya penghematan sekitar Rp 1 juta.
Suwandi selaku sekretaris Desa Pampang Harapan senada untuk mendukung, “Kami tetap mendukung program ini yang telah dibentuk oleh pihak Yayasan Palung dengan komitmen yang dibangun”.
Lebih lanjut kata Sekdes Pampang mengtatakan, “petani di Pampang banyak tapi tidak produktif. Harapan kami pemerintah desa dengan yayasan palung bisa bekerjasama. Pihak Desa berharap kepada pihak Yayasan Palung meminta damping dengan yayasan palung dengan sungguh-sungguh”. Kelompok ini sudah terarah dan mantap, ujarnya lagi.
Dalam proses legalisasi kelompok tani, peserta yang hadir antara lain Kelompok Meteor Garden : 10 Orang, PPL Pertanian Desa Pampang : 1 Orang (Siti Hanipah), Pemerintahan Desa: 1 Orang (Suwandi) Sekretaris Desa, dari GAPOKTAN: 1 Orang (Abdul Samad), Staff YP : 3 Orang (Wendy,Samad, Asbandi). Rencananya kelompok tani ini akan didaftarkan di dinas pertanian KKU.
Tulisan ini sebelumnya pernah dimuat Tribun Pontianak, dengan judul : YP Bentuk dan Dampingi Kelompok Tani Meteor Garden klik: http://pontianak.tribunnews.com/2018/04/06/yp-bentuk-dan-dampingi-kelompok-tani-meteor-garden.
Petrus Kanisius-Yayasan Palung