Gunung Palung Orangutan Conservation Program
Selasa, 23 Desember 2014 13:58 WIB
Citizen Reporter
Petrus Kanisius ‘Pit’
Yayasan Palung
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Dengan menempuh perjalanan cukup panjang, sekitar tiga jam perjalanan naik turun bukit dan sesekali menjumpai alur sungai di sepanjang jalur fieldtrip di Bukit Peramas menuju di Batu Penage (Kawasan Penyangga TNGP) tampak rombongan Sispala CARE, SMA Negeri 2 Ketapang melakukan pendidikan dasar (diksar) bagi anggota baru mereka dengan bermacam rangkaian kegiatan tersebut dari Rabu (17/12/2014) hingga Jumat (19/12/ 2014).
Sore, sekitar pukul 15.30 WIB, rombongan Sispala Care tiba yang berjumlah 28 orang tiba di hutan Pantai Penage. Setibanya di hutan Pantai Penage, panitia dan peserta mendirikan terlihat istirahat sejenak kemudian membangun tenda. Beberapa peserta dan panitia terlihat ada yang mempersiapkan ranting-ranting kayu dan batu untuk tungku memasak. Beberapa di antaranya ada mengambil air untuk menanak nasi. Setelah tenda berdiri, peserta dan panitia berkumpul dan berbaris untuk memulai kegiatan.
Dihari ke dua, kegiatan sispala Care dibekali materi THAB dengan memanfaatkan bahan tumbuh-tumbuhan dan buah disekitar hutan untuk teknik hidup dialam bebas. Beberapa dari peserta diksar diajarkan untuk mencari sayur-sayur, rebung sebagai rempah dan sayur. Sedangkan bambu digunakan sebagai wadah untuk memasak. Peserta terlihat tidak canggung memasak nasi dan sayur dengan menggunakan bambu.
Selanjutnya peserta dan panitia diajak untuk menjajal kemampuan dengan memanjat tebing di lokasi Batu Penage, Batu Penage tersebut setinggi 12 meter. Peserta clambing didampingi Rudi dari FPTI Ketapang sebagai instruktur satu persatu mencoba memanjat dan menuruni tebing batu tersebut. Satu persatu panitia dan peserta mencoba clambing dan reflingsecara bergiliran. Setelah rangkaian kegiatan panjat memanjat selesai di lanjutkan dengan pelantikan bagi peserta baru, Sispala Care angkatan ke-8 dilantik. Peserta kembali untuk berkemas dan keesokan harinya melanjutkan kegiatan di Desa Pampang Harapan.
Pada hari ke tiga, peserta diksar sispala Care melakukan bakti sosial dengan membersihkan lingkungan di sekitar kantor desa dan membersihkan lingkungan di Masjid Pampang Harapan, selanjutnya mereka menanam bibit sebanyak 20 bibit pohon yang berasal dari pembibitan pohon dari Yayasan Palung. Bibit tersebut di tanam di sekitar jalan.
Menurut Fadli Achmad sebagai guru pendamping Sispala Care mengatakan; Pemantapan materi keorganisasian, manajemen perjalanan, tehnik hidup di alam bebas (THAB), pemahaman koservasi, clambing (memanjat) dan rafling (menuruni tebing), navigasi darat dengan menggunakan kompasdan penanaman pohon serta bakti sosial di desa Pampang Harapan sebagai modal awal (materi dasar) dan kepedulian bagi 13 peserta angkatan baru (angkatan ke-8 Sispala Care) yang harus mereka miliki.
Selain itu, lebih lanjut Fadli menegaskan, kegiatan Diksar tersebut bertujuan sebagai pembentukan mental dan karakter untuk lebih peka terhadap lingkungan.
Dalam kegiatan Diksar tersebut, ikut serta Bedu Tri Nugroho dan Petrus Kanisius dari Yayasan Palung, bersama dengan Nur Rohman dari Relawan RebonK. Setelah rangkaian kegiatan selesai, peserta dan panitia kembali berkemas-kemas untuk pulang dengan menggunakan mobil Satpol PP Kabupaten Ketapang menuju Ketapang.
Penulis: Stefanus Akim
Editor: Mirna Tribun
Sumber: Tribun Pontianak : http://pontianak.tribunnews.com/2014/12/23/sispala-care-tanam-20-bibit-pohon-di-jalan