Sampaikan Cerita tentang Satwa Dilindungi Lewat Boneka di Sekolah

Saat bertutur tentang satwa dilindungi menggunakan media boneka. (Foto Mima/Yayasan Palung).

Penyadartahuan tentang satwa dilindungi kepada generasi muda menjadi salah satu cara yang harus dilakukan saat ini.

Sampaikan cerita tentang satwa dilindungi melalui (lewat) media boneka (puppet show) dengan maksud agar tumbuh kecintaan dari siswa-siswi terhadap lingkungan dan satwa dilindungi.

Seperti misalnya pada Rabu (15/2/2023), melalui Program Pendidikan Lingkungan Yayasan Palung berkesempatan menyampaikan cerita tentang satwa dilindungi di Sekolah Madrasah Ibtida’yah Sunan Ampel Ketapang.

Saat mereview kembali materi yang disampaikan. (Foto dok : Widiya/Yayasan Palung).

bertutur tentang kehidupan satwa dilindungi di alam liar. Satwa dilindungi memiliki peranan penting bagi makhluk hidup lainnya untuk terus berlanjut hingga nanti. Seperti Orangutan misalnya memiliki peran penting sebagai spesies payung dan juga sebagai petani hutan.

Ada pun tokoh-tokoh yang diceritakan dalam kesempatan tersebut antara lain adalah satwa dilindungi sekaligus yang terancam punah seperti orangutan, kelempiau dan kelasi.  Selain itu, ada pula bekantan yang tidak hanya dilindungi dan terancam punah tetapi juga satwa yang dikenal dengan sebutan si hidung mancung tersebut, merupakan satwa khas (endemik) Kalimantan.

Pada kesempatan itu, yang berkesempatan menjadi tokoh Pongo (orangutan) adalah Iis Kurniawati, yang menjadi mama Pongo adalah Marsya, yang menjadi Bekantan adalah Kristina Clara, sedangkan yang berperan menjadi tokoh kelasi adalah Randi.

Foto bersama di Sekolah Madrasah Ibtida’yah Sunan Ampel Ketapang. (Foto dok : Widiya/Yayasan Palung).

Teman-teman yang memerankan tokoh satwa saat bertutur menggunakan media boneka ini merupakan adik-adik magang dari SMKN 1 Ketapang dan SMK St. Petrus Ketapang.

Manager Pendidikan Lingkungan dan Media Kampanye Yayasan Palung, Widiya Octa Selfiany, mengatakan, “Memberikan edukasi tentang orangutan dan satwa lainnya beserta habitatnya pada anak-anak merupakan hal yang sangat menyenangkan, banyak harapan kepada mereka sebagai generasi konservasi.”

Lebih lanjut Widiya, menambahkan, “Menanamkan pengetahuan sejak dini merupakan tips terbaik membangun generasi di masa depan. Menjaga orangutan dan habitatnya tugas bersama, melalui program pendidikan lingkungan memberikan edukasi sejak dini pentingnya menjaga satwa-satwa yang dilindungi.”

Dalam kesempatan puppet show tersebut hadir 37 orang siswa-siswi yang mengikuti kegiatan tersebut, mereka terdiri dari 24 orang laki-laki dan 13 orang Perempuan.

Selanjutnya kegiatan Puppet Show juga dilakukan di MIS AL Bayan Ketapang, pada Kamis (16/2). Di MIS AL Bayan Ketapang. Kegiatan diikuti oleh 87 orang siswa-siswi yang mengikuti kegiatan tersebut, mereka terdiri dari 39 orang laki-laki dan 48 orang Perempuan.

Semua rangkaian kegiatan ini berjalan sesuai dengan rencana dan mendapat sambutan baik dari pihak sekolah dan siswa-siswi yang mengikuti kegiatan tersebut.

Baca juga : https://www.kompasiana.com/pit_kanisius/63ec9cb45479c37b4416b563/sampaikan-cerita-tentang-satwa-dilindungi-lewat-boneka-di-sekolah

https://kumparan.com/petrus-kanisius/serunya-edukasi-satwa-dilindungi-melalui-media-boneka-1zq9D5n2Rgv

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: