Gunung Palung Orangutan Conservation Program
“Ini Cara Sederhana yang Yayasan Palung dan Relawan Lakukan untuk Sayangi Bumi “
Membersihkan sampah-sampah di area Taman Kota Ketapang, Pasar Baru hingga Bundaran SPBU Ketapang Mandiri sembari membawa pesan-pesan kampanye lingkungan sembari berorasi lingkungan. Itu yang dilakukan Relawan Yayasan Palung yaitu Relawan Konservasi Taruna Penjaga Alam (RK-TAJAM) saat memperingati hari bumi, Minggu (21/4/2019), kemarin.
Klik satu persatu foto untuk melihat berdasarkan ukurannya
Keterangan Foto : Foto-foto kegiatan saat peringati hari bumi 2019
Kegiatan ini dilakukan dengan cara sederhana oleh Yayasan Palung bersama para relawan Tajam sebagai bentuk aksi nyata untuk mengajak masyarakat agar lebih peduli dan mau membiasakan diri dalam gaya hidup ramah lingkungan sekaligus sayangi bumi. Sembari berorasi, para relawan membawa spanduk yang bertuliskan; “Berhenti Penuhi Bumi dengan Sampah”, “Hutan Tetap Ada Tanpa Manusia, Tapi Manusia Takkan Ada Tanpa Hutan”, “Yom Rawat Bumi Same-same”, “Orangutan Punya Rumah dan Keluarga, Manusia Juga. Jagalah Kerukunan Bertetangga”. Inilah beberapa pesan sebagai pengingat kepada kita semua untuk peduli nasib bumi. Hal tersebut sesuai dengan tema yang didengungkan pada hari bumi tahun 2019 ini yaitu; “Jika tidak mampu memperbaiki, maka jangan merusak bumi”.
Dari semua rangkaian bersih-bersih sampah tersebut, terlihat antusias dari berbagai pihak untuk ambil bagian saat memperingati hari bumi. Semua ikut memungut sampah dan berorasi terkait tentang nasib bumi dan lingkungan saat ini. Saya sangat bangga kepada para relawan yang begitu semangat membantu dan ikut memperhatikan nasib bumi, kata Terri Lee Breeden dari Yayasan Palung.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut terlihat antusias dan partisipan yang hadir untuk aksi, tak kurang 65 orang dari kalangan anak muda yang terdiri dari sispala Genta, SPL Sitaring, SMPN 3 Ketapang, SMPN 8 Ketapang, Sispala PASS, Komunitas Raider Adventure Kalbar, Komunitas Muslimah Traveller, Komunitas Pongo Ranger, Komunitas PANDARA, dan Komunitas PUPA. Hadir pula Andrea, seorang peneliti di Cabang Panti Gunung Palung ikut ambil bagian bersama kami merayakan hari bumi.
Vhe Sartono Tjong, satu dari anggota Relawan Tajam angkatan pertama mengatakan, sangat senang bisa ikut ambil bagian bersama adik-adik sesama relawan ketika memperingati hari bumi dengan aksi nyata seperti ini (bersih-bersih sampah) untuk sayangi bumi dengan cara-cara sederhana.
Cukup banyak sampah-sampah yang terkumpul dari aksi bersih-bersih sampah tersebut. Beberapa komunitas anak sekolah dan relawan tanpa sungkan dan ragu membaur untuk bersama-sama memungut sampah di sepanjang area/rute/jalur kegiatan.
Cintai bumi dengan cara-cara sederhana agar bumi sebagai ibu dari semua makhluk tempat kita tinggal ini bisa lestari hingga nanti, mungkin kata itu cocok untuk dikatakan terhadap nasib bumi saat ini yang perlu kepedulian bersama tanpa terkecuali.
Menurut Haning Pertiwi, selaku pembina Relawan Tajam mengatakan; “seluruh peserta sangat antusias mengikuti semua rangkaian kegiatan hari bumi. Serunya ketika long march, panitia mengajak seluruh partisipan menyerukan yel-yel yang dibuat khusus untuk hari bumi”
Victoria Gehrke, Direktur Yayasan Palung mengatakan tentang kegiatan hari bumi tahun ini; “Ini adalah keadaan yang menyedihkan di Indonesia dalam hal pengelolaan limbah yang bertanggungjawab ketika lebih jarang melihat orang asing daripada sampah di tanah. Ketika saya bersama dengan kelompok sukarelawan (Relawan Tajam-red) sangat luar biasa melihat upaya mereka membersihkan taman kota Hari Bumi, ada lebih banyak orang yang terkejut dan berkomentar bahwa kami membersihkan sampah daripada jumlah sampah itu sendiri. ‘’ Mengapa kamu membersihkan sampah di Indonesia? ’Beberapa orang bertanya. “Karena kita semua adalah bagian dari satu planet” jawabku.
Selain itu, saya juga bangga karena saya adalah sukarelawan dari acara ini, saya juga berpikir itu adalah tanggungjawab produsen plastik untuk membantu mengelola limbah dan daur ulang. Pemerintah dan masyarakat memiliki kekuatan sebagai konsumen untuk memberikan tekanan dan peraturan pada perusahaan yang memproduksi produk plastik untuk membantu mengelolanya selama masa pakainya. Bumi adalah untuk kita semua, dan kita semua harus bekerja bersama untuk tetap sehat!”
Semua rangkaian kegiatan berjalan sesuai dengan rencana dan sukses. Terima kasih kepada semua yang telah berpartisisipasi dari awal hingga terlaksananya kegiatan ini. Jika tidak kita semua yang peduli kepada bumi lalu siapa lagi. Karena kepedulian kita sangat berharga untuk kelestarian bumi.
Tulisan ini sebelumnya dimuat di Tribun Pontianak : http://pontianak.tribunnews.com/2019/04/23/ini-rangkaian-kegiatan-peringati-hari-bumi-oleh-yayasan-palung
Catatan : Sedangkan Relawan Rebonk, relawan binaan Yayasan Palung yang ada di Sukadana akan mengadakan kegiatan untuk peringati hari bumi 2019 dengan melakukan penanaman mangrove (bakau), rencanakan akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 April 2019 di Pantai Pasir Mayang.
Petrus Kanisius-Yayasan Palung