Gunung Palung Orangutan Conservation Program
Kutipan :
“Jika tidak mampu memperbaiki, maka jangan merusak bumi”
“Lestarikan yang Tersisa untuk Masa Depan”
Jika tidak mampu memperbaiki, maka jangan merusak bumi. Itu tema yang diambil oleh Yayasan Palung, pada hari bumi 22 April tahun ini dengan mengajak semua siapa saja tanpa terkecuali untuk peduli kepada nasib bumi.
Dalam rangka memperingati hari bumi, Yayasan Palung dan para relawan rencananya akan mengadakan beberapa rangkaian kegiatan untuk peduli terhadap nasib bumi dengan cara-cara sederhana.
Seperti misalnya, Yayasan Palung bersama Relawan Taruna Penjaga Alam (RK-TAJAM) sebagai perpanjangan tangan Yayasan Palung untuk menyampaikan pesan-pesan konservasi ke masyarakat akan melaksakan kegiatan Bakti Sosial dan Long March (jalan santai). Kegiatan tersebut sebagai bentuk aksi nyata untuk mengajak masyarakat agar lebih peduli dan mau membiasakan diri dengan gaya hidup ramah lingkungan.
Rencananya serangkaian kegiatan hari bumi 2019 yang dilakukan oleh Yayasan Palung dan RK-Tajam akan dilaksanakan di Taman Kota – Area Pasar Baru – Bundaran Ketapang Mandiri, Minggu 21 April 2019, pukul 06.00 WIB-Selesai. Untuk peserta dalam kegiatan tersebut akan melibatkan semua anggota RK-TAJAM, Sispala, Komunitas Pecinta Alam.
“Rencananya, sebelum semua rangkaian kegiatan dimulai, seluruh partisipan berkumpul di Taman Kota dan melakukan pemungutan sampah kemudian berjalan menuju area pasar baru dan di perjalanan sambil memungut sampah di pinggir jalan. Sampai di area pasar baru partisipan akan di bagi mejadi 4 kelompok dan membersihkan 4 titik di area tersebut. Setelah selesai melakukan pungut sampah di area pasar baru peserta kembali ke taman kota melewati bundaran Ketapang Mandiri dan melakukan kampanye dengan bentuk orasi. Partisipan kembali ke Taman kota untuk sarapan dan doorprize”, ujar Haning Pertiwi dari Yayasan Palung, selaku pembina relawan sekaligus penanggungjawab kegiatan.
Sedangkan di tempat terpisah, Relawan REBONK binaan Yayasan Palung di Kabupaten Kayong Utara, rencananya akan mengadakan serangkaian kegiatan dengan melakukan penanaman mangrove (bakau) dan bersih-bersih pantai. Rencananya kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada Sabtu, 27 April 2019, pukul 07.00 WIB- selesai, di Pantai Pasir Mayang, Kecamatan Sukadana.
Dalam melakukan penanaman mangrove, Relawan Rebonk dan Yayasan Palung dalam kegiatan ini juga akan melibatkan beberapa komunitas seperti; Sispala Land, Sispala Ganasanda, Sispala Peramasakti, Kelompok Petani, Kelompok Nelayan, SMAN 2 Sukadana, SMP Negeri 5 Sukadana.
Victoria Gehrke, dari Yayasan Palung mengatakan alasan mengapa hari bumi penting untuk diperingati dan mengapa kita harus peduli dengan nasib bumi; “Dunia lebih sadar daripada sebelumnya tentang perlunya kasih sayang dan perlindungan bagi lingkungan dan satwa liar. Orang Indonesia lebih memahami kerusakan lingkungan dan perubahan iklim daripada kebanyakan orang, karena mereka menghadapinya setiap hari dan hidup dengan konsekuensinya. Setiap orang memiliki kekuatan untuk melakukan perubahan, mari bekerja bersama dan menjadi contoh bagi dunia. Biarkan suara kita didengar untuk melindungi Bumi dan semua yang hidup di dalamnya”.
Berharap semua rangkaian kegiatan hari bumi nantinya bisa berjalan sesuai dengan rencana. Jika bukan kita semua, siapa lagi yang peduli dengan bumi.
Petrus Kanisius-Yayasan Palung