Gunung Palung Orangutan Conservation Program
Ini beberapa foto kegiatan yang kami Yayasan Palung lakukan (aksi nyata sayangi bumi dari sampah) dengan berbagai aksi nyata misalnya peduli sampah dan memanfaatkan sampah plastik.
Setidaknya ini cara-cara sederhana yang bisa kami lakukan (aksi nyata). Yayasan Palung tidak sendiri tetapi juga bersama berbagai pihak, tidak terkecuali mengajak anak-anak.
Tujuannya tidak lain adalah agar sampah-sampah yang ada disekitar kita tidak terbuang sia-sia alias dapat dimanfaatkan. Selanjutnya, sampah-sampah botol plastik atau pun kertas bisa diolah dengan cara-cara kreatif dan sederhana menjadi sesuatu bermanfaat.
Memanfaatkan botol plastik menjadi barang-barang bermanfaat ada pula daur ulang kertas koran menjadi miniatur-miniatur seperti pohon, pembatas kertas dan bingkai foto.
Tidak hanya itu, botol plastik juga bisa dikreasikan atau dimanfaatkan untuk dijadikan pot bunga, tempat pensil, pulpen dan kunci.
Berikut beberapa foto aksi nyata sayangi bumi dari sampah dengan cara-cara sederhana
Foto pertama; (before/sebelum- after/sesudah) Aksi nyata peduli sampah di hutan Kota Ketapang dan memasang plang larangan membuang sampah sembarangan
Aksi ini kami lakukan saat bertepatan dengan hari bumi, tahun lalu. Kami tidak sendiri, kami berhasil mengajak para pihak seperti dinas Perkim LH Kabupaten Ketapang, KPH, Radio Kabupaten Ketapang, Sispala-sispala yang ada di Kabupaten Ketapang, komunitas dan relawan Yayasan Palung untuk ambil bagian aksi peduli sampah yang mudah-mudahan bisa membantu mengurangi.
Pada kesempatan aksi nyata peduli sampah di hutan Kota Ketapang tersebut, kami berhasil setidaknya ambil bagian untuk mengurangi dan mengumpulkan sampah plastik yang ada di hutan Kota Ketapang.
Hal ini terbukti setelah sampah-sampah tersebut dipungut dan dikumpulkan, terkumpulnya puluhan kantong sampah plastik.
Sampah-sampah yang tersebar di Hutan Kota Ketapang tersebut tidak lain adalah berasal dari oknum pengunjung yang boleh dikata minim kesadaran sehingga membuang sampah sembarangan.
Pada kesempatan tersebut pula, untuk pengingat, agar tidak lupa kiranya kami memasang larangan untuk tidak membuang sampah sembarangan dengan mengemasnya dengan pesan-pesan yang kreatif dan menyentil.
Foto kedua; (before/sebelum- after/sesudah) Memanfaatkan (mendaur ulang) kertas koran bekas menjadi miniatur cantik seperti pohon, pembatas kertas dan bingkai foto.
Kreativitas itu terkadang muncul tiba-tiba. Berapa relawan kami dan anak sekolah yang magang tempat saya kerja ternyatamampu memanfaatkan kertas koran bekas yang mula-mulanya adalah sampah mereka sulap menjadi berbagai miniatur cantik seperti pohon, pembatas kertas dan bingkai foto.
Dengan adanya cara seperti ini setidaknya kami bisa mengurangi sampah kertas dan bisa mendaurnya menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Foto ketiga; (before/sebelum- after/sesudah) Cara sederhana memanfaatkan botol bekas yang tidak terpakai menjadi tempat pensil, pulpen dan kunci. Selain itu juga memanfaatkan botol bekas menjadi pot bunga.
Tidak bisa disangkal, sampah botol plastik kemasan sekali pakai dari sisa-sisa minuman yang ada di rumah atau di kantor terkadang ada yang terbuang sia-sia jika tidak dibeli oleh pemulung, atau malah dibuang begitu saja.
Nah ternyata, jika kita mau kreatif botol-botol sisa/bekas tersebut bisa diolah menjadi barang yang bermanfaat menjadi tempat tempat pensil, pulpen dan kunci. Selain itu juga memanfaatkan botol bekas menjadi pot bunga.
Semua kita sejatinya bisa untuk melakukan aksi peduli terhadap sampah demi keberlanjutan bumi. Dengan syarat, kita mau memanfaatkan sampah-sampah bekas menjadi barang-barang yang bermanfaat.
Setidaknya dengan cara-cara seperti ini kita diajak secara bersama-sama pula agar tumbuh rasa kepedulian terhadap lingkungan disekitar kita sehingga dengan demikian kita ikut memilihara, merawat dan menyayangi sekaligus ikut ambil bagian menyelamatkan bumi.
Tulisan ini sebelumnya dimuat di Kompasiana : https://www.kompasiana.com/pit_kanisius/5c8a0d000b531c39823b4632/ini-3-foto-kami-trashtag-challenge-aksi-nyata-sayangi-bumi-dari-sampah?page=all
Petrus Kanisius-Yayasan Palung