Gunung Palung Orangutan Conservation Program
Pada bulan september lalu, atau tepatnya di tanggal 11 September 2015, Tim Program SL-YP yang terdiri dari Abdul Samad dan Asbandi mengadakan pertemuan jaringan kelompok HHBK dengan pengrajin HHBK desa dampingan, di Bentangor Yayasan Palung, Desa Pampang Harapan, Kecamatan Sukadana, KKU.
Setidaknya, ada sepuluh orang pengrajin dari dua kelompok (Kelompok Peramas Indah dari Desa Pangkalan Buton dan Kelompok Karya Sejahtera dari Desa Sejahtera) yang hadir dalam pertemuan jaringan HHBK. Sedangkan 2 kelompok yang lain (Kelompok Anugerah dari Desa Harapan Mulia dan Kelompok Harapan Desa dari Desa Batu Barat ) tidak bisa hadir karna sarana transportasi dan cuaca yang tidak mendukung. Walaupun cuaca dengan kabut asap yang tebal pertemuan tetap berjalan baik dan lancar.
Pertemuan jaringan kelompok HHBK merupakan berkumpulnya semua pengrajin dari 4 desa dampingan, seperti pengrajin dari Desa Pangkalan Buton, Desa Sejahtera, Desa Harapan Mulia dan Batu Barat. Pertemuan jaringan kelompok HHBK ini rutin dilakukan di tiap bulan dengan tujuan yaitu penguatan kelompok pengrajin, sharing antara pengrajin, membahas permasalahan dalam kelompok sekaligus solusinya dan informasi terpenting yang harus diketahui semua pengrajin.
Adapun hal-hal yang dibahas dalam pertemuan jaringan antara lain adalah; karena informasi dari Dekranasda untuk ikut perlombaan pembuatan produk souvenir dari bahan hasil hutan bukan kayu dalam rangka menyongsong sail karimata, yang akan dilaksanakan mulai dari pertengahan bulan september 2015 dan akhir oktober 2015 penilaian dan pemenang dari perlombaan pembuatan souvenir.
Selain itu juga, informasi pesanan motif produk dari PO ZACC untuk konferensi di Amerika dengan jumlah yang di pesan sekitar 375 produk, 10 lembar tikar ukuran sedang, 100 buah anyaman pandan motif kalung, 100 buah anyaman pandan motif anting, 100 buah anyaman pandan motif gelang, 40 buah lekar motif tempat gelas, 20 buah lekar motif piring sedang, 5 buah lekar motif keranjang dengan pegangan. Masing- masing kelompok pengrajin HHBK membagi produk yang akan dibuat.
Tidak semua produk yang dipesan sesuai dengan pesanan atau jumlahnya, karena ada beberapa kendala atau masalah yang dihadapi pengrajin dalam pembuatan produk, Pertama; cuaca yang terlalu panas sangat mempengaruhi kualitas pandan dan sangat sulit menganyam diwaktu cuaca sangat panas akan mengakibatkan kerusakan. Kedua; Cuaca panas dan kabut asap tebal sangat mempengaruhi dalam mengambil bahan baku. Ketiga ; Kebakaran hutan di Desa Sejahtera, Dusun Melinsum mengakibatkan banyak produk seperti rotan untuk pengikat lekar motif bertangkai dan pandan habis terbakar. Keempat; Pengrajin harus mempersiapkan untuk menyambut hari raya idul adha sehingga waktunya menjadi terbagi. Itulah kendala yang dihadapi pengrajin, tetapi walaupun begitu banyak kendala pengrajin masih bisa membuat produk seperti 100 buah anyaman pandan motif kalung, 100 buah anyaman pandan motif anting, 100 buah anyaman pandan motif gelang, 11 lembar tikar ukuran sedang, 10 buah lekar motif alas gelas dan 10 buah lekar motif piring.
Kelompok pengrajin HHBK berharap semoga ada terciptanya peluang pasar dalam penjualan produk kerajinan. Dengan adanya pasar, produk dari para pengrajin bisa berjalan dengan baik dan lancar sehingga bisa memotivasi pengrajin yang sedikit melemah dalam kerajinan disebabkan ketidaklancaran penjualan kerajinan. Selain itu juga hal ini menjadi memotivasi masyarakat yang lain untuk menjaga kelestarian hutan.
By : Abdul Samad, YP